Minggu, 19 April 2015

Profil Kota Dumai

Kota Dumai merupakan sebuah kota yang berada di pesisir pantai Timur Sumatera yang menghadap ke arah selat Melaka yang merupakan salah satu lintas pelayaran tersibuk di dunia. Dengan kondisi geografis tersebut menjadikan posisi Dumai menjadi sangat strategis dan berada pada jalur lintas perdagangan dunia.

Pada awalnya Dumai merupakan sebuah dusun kecil yang selanjutnya berkembang menjadi sebuah desa. Kemudian pada tahun 1959 status Pemerintah Dumai ditingkatkan menjadi sebuah kecamatan yang ibukotanya di Dumai.

Sampai tahun 1963, Dumai disebut sebagai Ibukota Kewedanaan Dumai. Pada tahun 1979, Kecamatan Dumai ditingkatkan menjadi kota Administratif dengan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1979 tanggal 11 April 1979.

Selanjutnya Kotamadya Dumai yang saat ini disebut sebagai Kota Dumai dibentuk  berdasarkan Undang-Undang 16 tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai. Pada awal terbentuknya, Kota Dumai terdiri dari tiga Kecamatan, yaitu kecamatan Dumai Barat, kecamatan Dumai Timur dan kecamatan Dumai Bukit Kapur. Kemudian seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan semakin tingginya tuntutan peningkatan pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat maka pada tahun 2001 telah dibentuk 2 (dua) buah kecamatan baru yaitu kecamatan Medang Kampai dan kecamatan Sungai Sembilan yang merupakan kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Bukit Kapur. Hal ini diatur dalam peraturan Daerah Kota Dumai Nomor  18 Tahun 2001 tentang pembentukan kecamatan Sungai Sembilan dan kecamatan Medang Kampai. Dengan demikian maka saat ini kota Dumai terdiri dari 5(lima) kecamatan yaitu 1).  Kecamatan Dumai Barat, 2). Kecamatan Dumai Timur, 3). Kecamatan Bukit Kapur, 4). Kecamatan Medang Kampai, 5). Kecamatan Sungai Sembilan.
Perkembangan kecamatan di Kota Dumai terakhir adalah dibentuknya kecamatan Dumai Selatan yang merupakan pemekaran wilayah kecamatan Dumai Barat, dan kecamatan Dumai Kota sebagai pemekaran kecamatan Dumai Timur, sehingga Kota Dumai memiliki 7 kecamatan sejak tahun 2012.


Kota Dumai berada pada posisi antara 101° 23° 37- 101°8° 13” Bujur Timur dan 1° 23° 23 - 1° 24° 23” Lintang Utara. Kota Dumai memiliki luas wilayah sebesar 1.727,38 km2 dengan batas - batas wilayah, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko  Kabupaten  Rokan Hilir.

Daerah Kota Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian Utara dan sebagian dataran tinggi sebelah Selatan. Umumnya struktur tanah podsolik merah kuning dari bantuan endapan, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Dilihat secara topografi, Kota Dumai berada pada lahan bergambut dengan kedalaman  0,5 m ketinggian rata-rata berkisar 2 meter di atas permukaan laut.

Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan kecepatan angin yang bertiup rata-rata 67 knot per jam dan curah hujan sebanyak 75 sampai dengan 130 hari hujan per tahun. Musim hujan berlangsung pada bulan September hingga bulan Februari, sedangkan musim kering atau kemarau berlangsung pada bulan Maret hingga bulan Agustus. Iklim secara umum tropis dengan suhu udara berkisar antara 25 Celcius sampai dengan 32 Celcius, dengan tingkat kelembaban antara 82 – 84 persen.

Di Kota Dumai terdapat 16 buah sungai yang dapat dilayari oleh kapal pompong, sampan, dan perahu, dengan panjang  sungai keseluruhan ± 222Km, yang bermuara di pantai Timur Kota Dumai atau di Selat Rupat dan Selat Malaka sebagai  jalur lalu lintas perdagangan . Sungai  Buluala, Sungai Senepis merupakan yang  terpanjang  di antara 16 sungai yang ada.

Penduduk Kota Dumai berdasarkan data pada awal bulan Juli 2010 berjumlah sebanyak 260.261jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 135.664 jiwa dan perempuan sebanyak 124.597 jiwa yang tergabung didalam  52.492 kepala keluarga dengan laju pertumbuhan sebesar 5,37 persen. Jumlah penduduk yang cukup besar tersebut tersebar pada 5 ( lima ) kecamatan  yang ada di Kota Dumai. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Dumai Timur yaitu 1.582,74 jiwa per- km2 dan terendah di kecamatan Medang  Kampai  dengan kepadatan 25,18 jiwa per-km2.



Sebagai  wilayah yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, menjadikan  Kota  Dumai sebagai tempat tujuan bagi penduduk dari berbagai daerah lain, sehingga tidak mengherankan apabila saat ini Kota Dumia didiami oleh beraneka ragam etnis dan suku bangsa. Sedikitnya terdapat 15 suku bangsa yang saat ini hidup berdampingan dan saling berbaur satu dengan yang lain secara damai, rukun dan harmonis. Kota Dumai terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan yaitu 1).  Kecamatan Dumai Barat, 2).Kecamatan Dumai Timur, 3). Kecamatan Bukit Kapur, 4). Kecamatan Medang Kampai, 5). Kecamatan Sungai Sembilan, 6). Kecamatan Dumai Kota, 7). Kecamatan Dumai Selatan

Kota Dumai berada pada posisi antara 101° 23° 37- 101°8° 13” Bujur Timur dan 1° 23° 23 - 1° 24° 23” Lintang Utara. Kota Dumai memiliki luas wilayah sebesar 1.727,38 km2 dengan batas - batas wilayah, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko  Kabupaten  Rokan Hilir.
Komposisi penduduk yang dirinci menurut etnis menunjukkan bahwa suku Melayu Riau merupakan jumlah terbesar (32%), berikut Minang (25%), Jawa dan Sunda (22%), Batak/Tapanuli (13%), dan lainnya (8%). Heterogenitasi ini menjadikan Kota Dumai semakin kaya dengan keanekaragaman budaya, adat istiadat, dan norma-norma yang tumbuh ditengah–tengah masyarakat, di mana semuanya itu dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menangkal pengaruh-pengaruh negatif yang datang dari luar.

Guna menjalin komunikasi dan silaturahmi antara sesama suku/etnis yang ada serta dalam kerangka untuk menjalin persatuan dan kesatuan serta sebagai wadah untuk bermusyawarah membincangkan berbagai persoalan sosial yang terjadi ditengah–tengah masyarakat, maka pada tanggal 18 Februari 1999 di kota Dumai telah dibentuk suatu wadah tempat berhimpunnya berbagai suku yang ada yang disebut Lembaga Kerukunan Masyarakat Kota Dumai (LKKMD). Dalam perjalanan wadah LKKMD banyak memberikan manfaat bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, damai dan tentram dimana semua hal tersebut menjadi salah satu modal dalam pelaksanaan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar