1.SEJARAH KOTA
PEKANBARU
Nama Pekanbaru
dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin
oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang,
lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke
tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak
di tepi muara sungai Siak.
Nama Payung
Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan. Perkembangan
Senapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun
istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan.
Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan
Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat Pekan di Senapelan
tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian
dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar
pelabuhan sekarang.
Selanjutnya pada
hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan
musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan
Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan
Baharu"selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Pekanbaru.
Mulai saat itu sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan
"PEKAN BAHARU", yang dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.
Perkembangan selanjutnya tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu
mengalami perubahan, antara lain sebagai berikut :
- SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van
Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak
yang disebut District.
- Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri
dikepalai oleh seorang Controleur berkedudukan di
Pekanbaru.
- Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang
Gubernur Militer disebut Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai
oleh Gunco.
- Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei
1946 No.103 Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau
Kota b.
- UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan
Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
- UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru
sebagai kota kecil.
- UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
- Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari
1959 Pekanbaru menjadi ibukota Propinsi Riau.
- UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya.
- UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan
Kotamadya berubah menjadi Kota.
2.WILAYAH GEOGRAFIS
2.1 LETAK & LUAS
Kota
Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45'
Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50
meter.Permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang dengan ketinggian
berkisar antara 5 - 11 meter.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².
Dengan
meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan meningkatnya kegiatan penduduk
disegala bidang yang pada akhirnya meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan
masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta kebutuhan
Lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang
cukup luas, maka dibentuklan Kecamatan Baru dengan Perda Kota Pekanbaru No. 4
Tahun 2003 menjadi 12 Kecamatan dan Kelurahan/Desa baru dengan Perda tahun 2003
menjadi 58 Kelurahan/Desa.
2.2 BATAS
Kota Pekanbaru berbatasan dengan daerah Kabupaten/Kota :
- Sebelah Utara
: Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar
- Sebelah Selatan : Kabupaten
Kampar dan Kabupaten Pelalawan
- Sebelah Timur : Kabupaten
Siak dan Kabupaten Pelalawan
- Sebelah Barat
: Kabupaten Kampar
2.3 SUNGAI
Kota
Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur. Memiliki
beberapa anak sungai antara lain : Sungai Umban Sari, Air Hitam, Siban, Setukul,
Pengambang, Ukui, Sago, Senapelan, Limau, Tampan dan Sungai Sail.Sungai
Siak juga merupakan jalur perhubungan lalu lintas perekonomian rakyat pedalaman
ke kota serta dari daerah lainnya.
2.4 IKLIM
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara
maksimum berkisar antara 34,1º C - 35,6º C dan suhu minimum antara 20,2º C -
23,0º C
Curah hujan antara 38,6 - 435,0 mm/tahun dengan keadaan musim berkisar :
Curah hujan antara 38,6 - 435,0 mm/tahun dengan keadaan musim berkisar :
- Musim hujan jatuh pada bulan Januari s/d April
dan September s/d Desember.
- Musim Kemarau jatuh pada bulan Mei s/d Agustus
Kelembapan maksimum
antara 96% - 100%. Kelembapan minimum antara 46% - 62%.
3.KEPENDUDUKAN
Kota Pekanbaru merupakan kota terbesar di
Propinsi Riau sekaligus Ibu kota Propinsi.Pada sensus penduduk tahun
2010,penduduk di Kota Pekanbaru mencapai 850.000 jiwa.Laju perkembangan Ekonomi
di Kota Pekanbaru memacu Pertambahan Penduduk mencapai 71 ribu jiwa dengan
kepadatan penduduk sekitar 1.429,6/km².Etnis Minangkabau merupakan etnis yang banyak
terdapat di Kota Pekanbaru yang mencapai 37,7% dan Etnis yang lain seperti
etnis Melayu,Tionghoa,Batak,Jawa,Bugis dll.
3.1 AGAMA
Pada umumnya masyarakat Kota
Pekanbaru memeluk agama islam dan sebagian memeluk agam kristen,budha,hindu dan
khonghucu.
Vihara
Tridharma Pekanbaru
|
3.2 BAHASA
Bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi yang dipakai.namun bahasa Minang lebih dominan di kalangan
masyarakat,terutama para perantau dari etnis Minangkabau dan bahasa lain yaitu
Melayu dan Tionghoa.
4.PEMERINTAHAN
Kota Pekanbaru secara administratif
dipimpin oleh seorang walikota yang dipilih melalui pemilukada.Berikut
Nama-nama walikota yang pernah menjabat :
No.
|
Nama Walikota
|
Awal
Masa Jabatan
|
Akhir
Masa Jabatan
|
1
|
Datuk
Wan Abdulrahman
|
17 Mei
1946
|
11
November 1946
|
2
|
Datuk
Ahmad
|
11
November 1946
|
7 Mei
1953
|
3
|
Tengku
Ilyas
|
7 Mei
1953
|
1 Juni
1956
|
4
|
Muhammad
Yunus
|
1956
|
1958
|
5
|
OKM
Jamil
|
1958
|
1959
|
6
|
Datuk
Wan Abdulrahman
|
1959
|
1962
|
7
|
Tengku Bay
|
1962
|
1968
|
8
|
Raja Rusli
|
1968
|
1970
|
9
|
Abdulrahman
Hamid
|
1970
|
1981
|
10
|
Ibrahim
Arsyad
|
1981
|
1986
|
11
|
Farouq
Alwi
|
1986
|
1991
|
12
|
Ousman
Effendi Apan
|
1991
|
2001
|
13
|
Herman
Abdullah
|
18 Juli
2001
|
18 Juli
2011
|
14
|
Syamsurizal
|
18 Juli
2011(Jabatan Sementara)
|
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar